Pavel Durov, pendiri Telegram, diberikan izin untuk sementara meninggalkan Prancis setelah dituduh membantu kejahatan terorganisir melalui platformnya

Pavel Durov, pendiri Telegram, diberikan izin untuk sementara meninggalkan Prancis, di mana ia dituduh membantu kejahatan terorganisir melalui platformnya. Pada Agustus 2024, dia ditahan atas tuduhan tindakan yang tidak memadai terhadap konten ekstremis. Setelah beberapa interogasi dan dibebaskan dengan jaminan 5 juta euro, Durov mengakui keseriusan tuduhan tersebut. Pada 15 Maret 2025, ia terbang ke Dubai. Terlepas dari dukungan dari Elon Musk, kasus ini terus menciptakan ketegangan internasional, terutama dalam hubungan dengan Kremlin.